Kaos menjadi salah satu jenis pakaian yang memiliki banyak peminat. Tidak heran jika banyak konveksi melakukan produksi kaos dalam jumlah banyak. Biasanya pesanan kaos ini digunakan untuk berbagai keperluan seperti seragam event, media promosi, souvenir acara, dan masih banyak lainnya.
Di awal kemunculannya, kaos hanya dikenakan sebagai pakaian dalam untuk para tentara saja. Akan tetapi seiring dengan perkembangan zaman, kaos mulai diperkenalkan sebagai pakaian luar untuk siapa saja. Lalu kaos mulai menyebar ke berbagai negara dan menjadi salah satu pakaian terbaik yang pernah ada.
Tahapan Membuat Kaos dari Awal Sampai Akhir
Untuk proses pembuatan kaos sendiri melewati banyak rangkaian. Dimana di setiap rangkaian ini benar-benar diperhatikan oleh setiap divisi jangan sampai ada kesalahan. Dibawah ini terdapat beberapa tahapan pembuatan kaos yang bisa diketahui sebagai tambahan informasi.
1. Pemilihan bahan kain
Untuk hal pertama yang dilakukan adalah pemilihan jenis bahan kain produksi kaos terlebih dahulu. Terdapat beberapa pilihan jenis bahan kain yang bisa digunakan untuk membuat kaos. Mulai dari bahan kain katun, polyester, lacoste, dan lainnya. Pemilihan jenis bahan kain ini tentunya disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
Apabila konveksi kehabisan stok bahan kain yang diinginkan oleh konsumen. Nantinya konveksi bisa membelikan bahan kain yang diinginkan konsumen tersebut terlebih dahulu. Dengan begitu tidak akan mengecewakan konsumen yang sudah melakukan pemesanan pastinya.
2. Pembuatan desain
Apabila bahan kain sudah ditentukan, maka selanjutnya adalah membuat desain. Untuk desain ini bisa dari konsumen langsung atau dibuatkan oleh pihak konveksi. Biasanya konsumen yang minta dibuatkan dikarenakan tidak bisa membuat desain sendiri.
Dalam hal ini nantinya customer service akan membantu konsumen dalam pembuatan desain. Mulai dari pemilihan warna, tulisan, gambar, dan hal lainnya. Dengan begitu hasilnya bisa sesuai permintaan konsumen tanpa perlu banyak revisi sana sini.
3. Pembuatan pola
Selanjutnya adalah pembuatan pola yang disesuaikan dengan ukuran dari konsumen. Pada proses produksi kaos ini nantinya akan disediakan beberapa ukuran seperti S, M, L, dan XL. Namun jika konsumen ingin memesan dengan ukuran lebih besar juga tetap diterima.
Untuk pembuatan pola ini nantinya bisa langsung digambar pada permukaan bahan kain. Tetapi juga bisa digambar di kertas pola terlebih dahulu. Biasanya satu ukuran sudah bisa untuk puluhan kaos dengan ukuran sama pastinya.
4. Pemotongan kain
Berikutnya adalah tahap memotong bahan kain menggunakan mesin. Dibandingkan memotong secara manual, menggunakan mesin potong kain menjadi pilihan terbaik. Dikarenakan bisa memotong tumpukan bahan kain yang tebal, bisa memotong memutar, dan membuat jadi lebih cepat tentunya.
Hampir semua konveksi atau tempat pembuatan kaos saat ini sudah menggunakan mesin potong listrik untuk mempercepat pemotongan kain. Hasil pemotongan kain ini pun presisi dan rapi, sehingga membuat kaos jadi lebih berkualitas.
5. Penyablonan
Setelah proses memotong kain sudah selesai dilakukan, maka selanjutnya adalah menyablon. Di tahap inilah hasil desain dipertaruhkan baik atau tidaknya. Konveksi menyediakan beberapa jenis tinta sablon yang dapat dipilih sendiri oleh konsumen. Contohnya rubber, plastisol, dan masih banyak lainnya.
Tinggal konsumen menginginkan jenis sablon yang mana dan nantinya pihak konveksi akan merealisasikannya. Proses menyablon ini hanya dikerjakan oleh tenaga ahli berpengalaman dan terpercaya agar bisa memberikan hasil memuaskan.
6. Penjahitan pola
Apabila proses sablon sudah selesai dan kering dengan sempurna, selanjutnya adalah menjahit potongan-potongan kaos menjadi satu. Menjahit kaos ini dibutuhkan beberapa mesin jahit seperti mesin obras, mesin jahit rantai, dan lainnya. Dimana proses menjahit ini dikerjakan oleh tenaga ahli dan sudah berpengalaman.
Dengan begitu hasil jahitannya rapi, presisi, dan tidak mudah pudar meskipun sering dipakai. Untuk menjahit kaos ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Tidak mengherankan jika pihak konveksi memberikan tenggat waktu beberapa hari untuk produksinya.
7. Finishing & QUC
Tahapan produksi kaos yang selanjutnya adalah masuk ke quality unit control terlebih dahulu. Pada tahap ini nantinya akan dilakukan pembersihan benang-benang, mengecek apakah ada yang cacat atau tidak. Lalu di proses finishing akan diberikan setrika uap agar lebih rapi.
Kemudian akan dilipat dan dimasukkan ke dalam plastik bening. Setelah itu akan dikemas berdasarkan pesanan konsumen. Ini dimaksudkan agar memudahkan ketika pengiriman ke alamat konsumen.
5 Jenis Bahan Pembuatan Kaos
Meskipun ada banyak jenis bahan kain yang bisa digunakan untuk membuat kaos. Konsumen tetap harus memilih dengan baik agar kaos nantinya bisa tahan lama dan awet. Dibawah ini ada beberapa jenis bahan kain yang biasa dipakai membuat kaos.
1. Cotton combed
Tentunya semua orang sudah tahu bahwa bahan kain ini banyak digunakan untuk membuat kaos. Dibuat dari 100% kapas alami membuat bahan kain ini lembut, halus, dan nyaman ketika dipakai. Terlebih bahan kain ini juga bisa menyerap keringat dengan baik.
Jenis bahan kain ini paling banyak digunakan untuk produksi kaos, terutama kaos distro. Ketebalannya pun ada beberapa macam seperti 20s, 24s, dan 30s.
2. Cotton carded
Untuk jenis bahan kain ini juga sama-sama dibuat dari kapas alami 100%. Hanya saja bahan produksi kaos ini kurang lembut karena mempunyai permukaan kasar. Dari segi harga juga terjangkau, sehingga konsumen tidak perlu mengeluarkan banyak anggaran untuk pembuatan kaos.
Biasanya bahan kain ini sering digunakan membuat kaos buruh pabrik atau kaos-kaos promosi lainnya. Ketebalannya pun sama seperti katun combed, yakni 20s, 24s, dan 30s.
3. Polyester
Berikutnya ada bahan kain polyester yang dibuat dari serat sintetis hasil minyak bumi. Untuk jenis bahan kain ini biasanya digunakan membuat jersey atau pakaian olahraga. Jenis bahan kain polyester ini tidak mudah berkerut, tahan kuman, tahan air dan cepat kering ketika dicuci.
Dikarenakan hal inilah bahan polyester bisa tahan lama dan awet meskipun sering dipakai. Mengenai harga yang ditawarkan pun juga terjangkau, dengan begitu konsumen tidak perlu mengeluarkan banyak anggaran produksi.
4. Viscose
Selanjutnya ada bahan produksi kaos berupa viscose atau sering disebut rayon. Tekstur yang dimiliki oleh bahan kain ini mirip seperti cotton combed. Untuk jenis bahan kain ini bisa dikatakan mewah dengan harga yang cukup mahal di pasaran.
Oleh sebab itulah tidak banyak konveksi yang bisa menyediakan bahan kain ini. Namun jika ada permintaan, maka pihak konveksi akan menyediakannya sesuai kebutuhan konsumen tentunya. Bahan kain ini nyaman, warnanya lebih mencolok dan mempunyai kerapatan tinggi.
5. Hyget
Lalu yang terakhir adalah bahan hyget, dimana bahan kain ini sering digunakan untuk membuat kaos promosi sekali pakai. Bahan kain ini tipis dan harganya murah. Tidak heran jika konsumen bisa memesan kaos dalam jumlah banyak tanpa mengeluarkan banyak anggaran.
Itulah tahapan-tahapan produksi kaos di konveksi yang bisa diketahui. Selain itu juga ada beberapa jenis bahan kain yang biasa digunakan untuk membuat kaos sesuai kebutuhan pemakaian.