Topi rimba biasanya digunakan untuk pada kegiatan outdoor, misalnya naik gunung atau menjelajah hutan. Untuk topi ini bisa didapatkan di toko online atau offline. Namun harga topi rimba di Jogja pastinya akan berbeda-beda tergantung beberapa hal.
Untuk model topi rimba sendiri seperti ember, namun terbalik. Hal ini memungkinkan kepala bisa masuk ke seluruh bagian topi. Selain itu mempunyai lidah yang melingkar, sehingga lebih baik dalam menghalau sinar matahari atau hujan nantinya.
Kenapa Harga Topi Rimba Berbeda? Inilah Alasannya!
Saat akan melakukan pemesanan topi rimba, tentunya ada beberapa hal penting yang harus dipertimbangkan. Hal ini dilakukan agar konsumen bisa mendapatkan hasil produksi sesuai kebutuhan dan memuaskan. Salah satu hal tersebut adalah mengenai harganya. Terdapat beberapa alasan mengapa harga topi rimba bisa berbeda-beda.
1. Desain
Hal pertama yang bisa membuat harga topi rimba di Jogja bisa berbeda adalah dari segi desainnya. Misalnya konsumen kurang bisa membuat desain, tentunya akan meminta bantuan pihak jasa produksi untuk membuatkannya. Pastinya nanti akan membuat harga produksi jadi sedikit naik.
Lain hal jika konsumen sudah mempunyai desain sendiri dan tinggal diserahkan ke customer service. Nantinya desain tersebut akan langsung dicetak pada permukaan topi rimba tanpa membuatnya lagi.
2. Jenis kain
Kemudian dari segi jenis kain yang digunakan untuk produksi pun juga berpengaruh pada harga topi rimba di Jogja tersebut. Untuk bahan kain yang dipakai membuat topi rimba sendiri ada beberapa jenis. Contohnya kanvas, drill, ripstop, sampai rafel wash.
Setiap jenis bahan kain ini tentunya mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh sebab itulah konsumen harus bisa memilih mana yang tepat dan berkualitas. Dengan begitu nantinya konsumen tidak perlu mengeluarkan banyak anggaran untuk produksi.
3. Cetak desain
Lalu dari segi cetak desain pun juga memberikan pengaruh pada harga topi rimba di Jogja yang berbeda. Mencetak desain bisa menggunakan sablon dan bordir, dimana keduanya mempunyai kelebihan masing-masing. Kebanyakan konsumen lebih suka memilih bordir karena dinilai membuat tampilan topi rimba lebih bagus.
4. Jumlah pesanan
Selanjutnya dari segi jumlah pesanan dari konsumen pun juga bisa membuat perbedaan harga topi rimba di Jogja nantinya. Misalnya konsumen A memesan topi rimba jumlahnya 100 pcs. Tentu harganya akan lebih terjangkau dibandingkan konsumen B yang memesan 300 pcs.
Oleh sebab itulah akan lebih baik jika konsumen bisa membuat pertimbangan mengenai jumlah pesanan terlebih dahulu. Dalam hal ini konsumen harus bisa menyesuaikan dengan kebutuhan pemakaian. Apabila kebutuhan pemakaian memang banyak, maka tidak masalah jika memesan banyak.
5. Tempat produksi
Terakhir adalah dari segi pemilihan tempat produksi juga akan memengaruhi harga topi rimba di Jogja nantinya. Tempat pembuatan topi berpengalaman dengan jam terbang tinggi pastinya akan mempunyai penawaran harga terjangkau. Namun ada juga yang memberikan penawaran harga mahal.
Jenis Bahan Kain Membuat Topi Rimba
Salah satu hal penting yang harus dipertimbangkan dengan baik ketika melakukan pemesanan topi rimba adalah dari segi jenis bahan kainnya. Pemilihan jenis bahan kain ini akan berpengaruh pada kenyamanan dan harga produksi nantinya. Berikut ini beberapa jenis bahan kain yang biasa dipakai untuk membuat topi rimba.
- Kanvas sueding. Ciri khas dari bahan kain ini adalah seratnya kecil, lembut, dan sedikit berbulu. Tekstur kainnya lembut ketika dipegang. Banyak konsumen yang memilih jenis bahan kain ini untuk membuat topi rimba atau bucket hat.
- Kanvas marsoto. Mempunyai serat, jika disentuh permukaannya sedikit kasar dan keras. Selain digunakan untuk membuat topi rimba, bahan kain ini juga dipakai membuat topi baseball.
- Kanvas karung. Serat bahan kain ini besar, kasar dan tebal. Topi rimba yang dibuat dari bahan kain ini tentunya bisa tahan lama dan awet meskipun sering dipakai.
- Twill. Memiliki serat kain yang halus, tegak dan keras membuat bahan kain ini diminati oleh banyak orang untuk membuat topo. Terdapat dua jenis twill di pasaran, di antaranya adalah twill biasa dan twill katun standar distro.
- Drill. Berikutnya ada bahan drill yang juga bisa digunakan membuat topi rimba. Bahan kain ini mempunyai harga terjangkau, sehingga bisa dijadikan bahan alternatif.
- Ripstop. Lalu ada bahan ripstop yang juga sering digunakan membuat topi rimba. Bahan kain ini mempunyai serat kotak dan sedikit kasar dengan ketebalan yang bagus.
Proses Produksi Topi Rimba di Konveksi
Topi rimba biasa digunakan untuk acara-acara outdoor yang berhadapan langsung dengan terik matahari. Contohnya acara memancing, gathering, sampai kegiatan amal. Dalam proses pembuatannya topi rimba melewati beberapa tahapan sampai jadi.
1. Pemilihan bahan kain
Langkah pertama yang harus dilakukan oleh tempat produksi adalah pemilihan bahan kain untuk pembuatan topi rimba. Pilihan tepat jika menggunakan bahan kain ripstop, dikarenakan serat kainnya unik sehingga akan jadi lebih bagus. Selain itu harganya juga tidak terlalu mahal, sehingga tidak memerlukan anggaran besar.
2. Pemotongan bahan
Apabila bahan kain yang akan dipakai membuat topi rimba sudah ada. Selanjutnya masuk ke tahap pemotongan bahan sesuai dengan pola yang sudah ada. Pada proses ini menggunakan mesin potong listrik untuk memudahkan. Pemotongan bahan kain ini dilakukan oleh tenaga ahlinya agar hasilnya maksimal.
3. Pembordiran desain
Setelah proses memotong bahan kain sudah selesai, maka masuk ke tahap mencetak desain menggunakan bordir. Proses membordir menggunakan mesin bordir komputer otomatis. Dengan begitu bisa membordir lebih banyak pastinya.
4. Penjahitan tali
Jika proses membordir sudah selesai dilakukan, maka bisa lanjut menjahit tali. Seperti yang sudah diketahui sebelumnya bahwa topi rimba identik dengan tali leher. Dimana tali ini bisa dilonggarkan dan dikecilkan sesuai dengan kebutuhan pemakaian.
Untuk proses menjahit ini dilakukan oleh orang yang benar-benar berpengalaman. Dimana biasanya dilakukan secara manual, namun bisa juga menggunakan mesin jahit sesuai kebutuhan. Pada proses ini membutuhkan kehati-hatian agar tidak salah.
5. Penjahitan keseluruhan bagian topi
Selanjutnya adalah menjahit bagian-bagian topi secara keseluruhan. Diproses ini juga hanya bisa dilakukan oleh ahlinya saja agar hasilnya benar-benar maksimal dan memuaskan. Untuk proses menjahit ini bisa memakan waktu lama atau tidak, tergantung dari jumlah pesanan konsumen.
6. Finishing & pengemasan
Terakhir adalah finishing untuk membuat topi rimba benar-benar memuaskan hasilnya. Dalam proses finishing ini akan dilakukan pembersihan benang-benang dan dipisahkan dari produk cacat. Setelah itu nantinya akan dimasukkan ke dalam plastik untuk memudahkan dalam pengiriman.
Apabila proses pengemasan sudah selesai, nantinya akan diberitahukan kepada konsumen terkait. Pihak konveksi bisa mengirimkan pesanan ke alamat konsumen. Atau konsumen sendiri yang mengambil hasil produksinya.
Demikianlah pembahasan mengenai beberapa hal yang membuat harga topi rimba di Jogja bisa berbeda-beda. Selain itu juga ada beberapa jenis bahan kain yang digunakan membuat topi dan tahapan produksinya.