Mengenal Lebih Dalam Tentang Perusahaan Garment Di Surabaya Yang Mendunia

perusahaan-garment-di-surabaya

Sebagian besar masyarakat pasti sudah tidak asing dengan istilah garment. Beberapa perusahaan garment di Surabaya yang mendunia. Beberapa usaha garment sudah sangat besar dan berkembang pesat sehingga sudah menerima pesanan dari seluruh dunia. 

Industri garment adalah suatu industri yang membuat pakaian jadi dengan skala yang besar dengan target pasar dalam maupun luar negeri. Produk yang mereka hasilkan adalah kemeja, kaos, jaket, almamater, jas, dan masih banyak lagi. 

Tahapan Proses Produksi Perusahaan Garment Di Surabaya Secara Umum

Beberapa garmen di kota-kota besar, khususnya garment kaos Surabaya memiliki tahapan proses produksi. Dalam memproduksi pesanan, garment tidak berbeda jauh dengan konveksi skala pabrik pada umumnya. Oleh karena itu, disajikan beberapa tahapan produksi secara umum yang ada di garment.

1. Pemesanan Bahan Baku (Order)

Pemesanan bahan baku terutama kain dan aksesorisnya harus sesuai spesifikasi permintaan dari pembeli (buyer). Tahap Pemesanan ini sangat penting, karena jika bahan tidak diterima seluruhnya atau sebagian pada waktu jadwal running produksi. Hal ini bisa sangat beresiko dan menimbulkan keterlambatan pengiriman nantinya.

2. Inspeksi Bahan Baku (Inspection)

Bahan baku seperti kain dan aksesorisnya terlebih dahulu harus dicek kualitas dan kuantitasnya untuk mengetahui kelayakan bahan baku tersebut. Bahan baku yang tidak layak (reject) harus dipisahkan sebelumnya. Sehingga tidak menjadi beban produksi yaitu memproses bahan yang tidak bisa dijual.

3. Pembuatan Pola garment (Pattern Maker)

Pola garment adalah gambar 2 dimensi dari suatu komponen-komponen pakaian. Misalnya Kaos (T-Shirt) dipecah dalam komponen sedikitnya menjadi 4 komponen pola yaitu; badan depan, badan belakang, lengan, dan rib leher. Selain itu, pada pembuatan pola harus mencakup ukuran/size yang diminta buyer contohnya size S, M, L, XL, dan lainnya. 

Setelah selesai dibuat pola, kemudian disusun dan ditata secara efisien selebar kain yang selanjutnya dinamakan marker. Marker disusun untuk mengoptimalkan pemakaian kain. Biasanya dicetak dalam bentuk kertas selebar kain dengan panjang yang disesuaikan perbandingan size pola-pola yang dimasukan.

4. Pemotongan Bahan (Cutting)

Kain yang sudah diinspeksi dan dinyatakan lolos lalu dilakukan “relaksasi” atau diurai dari gulungan dan didiamkan selama minimal 12 jam. Selanjutnya kain digelar (ditumpuk berlapis) dengan tinggi tumpukan tidak melebihi kemampuan mesin potong. Kain digelar sesuai dengan panjang marker yang dibuat. 

Marker yang telah dibuat lalu disimpan di bagian paling atas tumpukan dan selanjutnya diberi penjepit atau pemberat agar tidak berubah. Proses pemotongan bahan dilakukan dengan mengikuti gambar pola yang tercetak pada marker menembus lapisan bahan.

5. Penjahitan/Perakitan (Sewing)

Penjahitan atau sewing adalah tahap penggabungan komponen-komponen pakaian menjadi pakaian utuh. Bagian ini merupakan bagian yang paling banyak jumlah tenaga kerjanya dan variasi mesin-mesin yang digunakannya. 

Jumlah tenaga kerja yang banyak karena setiap mesin garment dioperasikan oleh satu orang. Setiap operator mesin hanya mengerjakan satu jenis pekerjaan misalnya memasang saku saja, atau menyambung kerah saja, dan sejenisnya. Untuk itu target waktu setiap proses sangat ditekankan.

6. Tahap Akhir

Tahap akhir atau finishing meliputi quality control (pengecekan) final pada pakaian yang sudah jadi dan proses pengepakan sesuai permintaan buyer. Pada pakaian yang tidak lolos atau cacat produksi apabila masih bisa diperbaiki maka dilakukan proses perbaikan. 

Sedangkan yang tidak bisa diperbaiki dikelompokan ke produk reject. Produk reject ini tergantung dari buyer ada yang dibolehkan beredar ada yang harus dimusnahkan.

Berbagai Jenis Mesin Di Industri Garment Kaos Surabaya Yang Sering Digunakan Saat Produksi 

Sebuah konveksi maupun garment baik dalam skala rumahan hingga skala pabrik pasti harus dan wajib memiliki mesin untuk mengolah pesanan. Salah satu contohnya adalah mesin jahit dan mesin potong. Oleh karena itu, disajikan beberapa jenis mesin khususnya mesin yang ada di industri garment.

1. Mesin jahit highspeed single needle (mesin jahit 1 jarum)

Adalah mesin yang paling mendominasi atau mesin pokok dalam sebuah perusahaan garment di Surabaya dan memiliki kecepatan yang tinggi. Mesin ini juga berfasilitaskan otomatis potong benang merupakan trend mesin yang dibutuhkan dunia garment saat ini. 

Salah satunya contoh mesinnya berada di industri garment kaos Surabaya. Dimana sistem ini menghilangkan tenaga tambahan yang dikeluarkan operator untuk memutus benang setelah dijahit. Mesin ini dipilih dalam usaha garment karena jumlah produksi jahitan akan lebih banyak sehingga tingkat efisien waktu lebih hemat.

2. Mesin jahit highspeed double needle (mesin jahit 2 jarum)

Cara kerja mesin ini hampir mirip dengan mesin jarum satu. Perbedaannya ada pada jumlah jarum dan letak dan jumlah spoolnya. Jenis mesin ini skocinya menempel pada mesinnya dan sedikit memerlukan alat congkel untuk mengeluarkannya dari mesin. 

Mesin ini juga berfasilitaskan otomatis potong benang merupakan trend mesin yang dibutuhkan dunia garment saat ini. Salah satu contoh mesinnya berada di industri garment kaos Surabaya. Dimana sistem ini menghilangkan tenaga tambahan yang dikeluarkan operator untuk memutus benang setelah dijahit.

3. Mesin jahit lockstitch dengan pisau pemotong tepi

Mesin jahit lockstitch dengan 1 jarum ini menghasilkan jahitan dengan tipe jeratan kunci (lockstitch). Dengan menggunakan jarum tunggal mesin ini sangat cocok dipakai untuk menjahit bahan yang stretch, seperti bahan kaos dan bahan lainnya. 

Mesin ini digunakan untuk menjahit komponen seperti kerah, kaki kerah, dan lain sebagainya dengan kecepatan di atas 4500 jpm.

4. Mesin overdeck/interlock

Mesin ini merupakan mesin wajib di industri garment yang fokus memproduksi bahan kaos. Hasil jahitannya sekilas mirip dengan obras tetapi sebenarnya sangat berbeda. Jika obras untuk jahitan pinggir, maka mesin ini biasanya digunakan pada jahitan melipat pada kaos.

5. Mesin overlock/mesin obras with edge trimmer

Mesin ini sama familiarnya dengan mesin jahit jarum satu. Fungsinya untuk merapikan ujung kain. Menjahit dengan simpul rumit dan mesin ini otomatis langsung memotong bagian tepi kain yang telah dirapikan. Mesin obras dalam industri garment juga dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain obras benang 3, benang 4, dan benang 5.

6. Mesin lubang kancing

Mesin ini digunakan untuk jahitan lubang kancing dengan berbagai ukuran yaitu 6,4 – 38,1 mm yang dilengkapi dengan pisau. Pada mesin lubang kancing ini satu bebang digunakan untuk membentuk sebuah jahitan pada sisi bagian dalam kain. Mesin ini hanya dapat membentuk satu buah jenis lubang kancing.

7. Mesin pasang kancing

Digunakan untuk menjahit pasang kancing dengan berbagai variasi ukuran dan lubang mulai dari 10 sampai 28 mm. Jenis kancing yang dapat digunakan mesin ini adalah jenis shank button, wrapped around button, snap, label, metal button, stay button.

8. Mesin bartack

Salah satu mesin jahit yang didesain khusus membuat jahitan bartack atau memperkuat bagian-bagian yang dianggap sebagai stress point. Jahitannya berbentuk zigzag dan biasanya terdapat pada ujung saku belakang celana, saku depan, lubang sabuk celana serta resleting.

9. Mesin straight cutter

Mesin pemotong ini menggunakan mata pisau yang berbentuk lembaran lurus berukuran 5-14 inch. Mata pisaunya terbuat dari plat baja sehingga lebih awet dan mampu bekerja secara optimal. Saat mesin dihidupkan, mata pisau akan otomatis bergerak naik turun. Melalui gerakan ini, mesin akan memotong susunan kain dengan kapasitas tertentu.

10. Mesin band knife

Pemotong kain yang satu ini dilengkapi dengan mata pisau yang bentuknya pipih dan menyambung pada bagian kedua ujungnya. Mata di mesin ini dapat bekerja dan bergerak karena adanya roda penggerak. Berfungsi untuk menjaga ketegangan lembaran pisau potong agar dapat bekerja secara optimal. 

Saat proses pemotongan kain, mata pisau akan bergerak melingkar searah sehingga dapat menghasilkan gerakan statis. Untuk dapat memotong tumpukan kain, mata pisau perlu diputar terlebih dahulu sesuai dengan pola yang telah dibuat pada kain. 

Demikianlah disajikan tahapan-tahapan proses produksi beberapa perusahaan garment di Surabaya. Serta disajikan juga berbagai jenis mesin di industri garment kaos Surabaya yang sering digunakan saat produksi .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *